Kamis, 13 Oktober 2011

Makam P. Antasari Banjarmasin

Makam Pangeran Antasari

 
Pangeran Antasari adalah salah satu Pahlawan Nasional dari Kalimantan Selatan yang turut berperang melawan penjajah Belanda untuk membela wilayah Kalimantan Selatan. Pangeran Antasari lahir di Banjarmasin tahun 1809. Walau seorang ningrat, ia sangat merakyat. Karenanya, ia sangat paham pen­deritaan rakyat di bawah jajahan Belanda.
Pangeran Antasari dibantu beberapa ke­pala daerah Hulu Sungai, Martapura, Barito, Pelaihari, Kahayan. Kapuas dan lani-lain berte­kad mengusir Belanda dari Kerajaan Banjar. Takterelakan, perang pun terjadi pada 18 April 1859. Pada Pertempuran itu Belanda men­dapat kesulitan.
Pada Oktober 1862. ia merencanakan serangan besar-besaran ke benteng Belanda. Kekuatan sudah dikumpulkan. Namun, saat itu wabah cacar menyerang. Pangeran Antasari pun terkena hingga merenggut nyawanya. Ia meninggal dunia di Bayan Begak (Kalsel) pada 11 Oktober 1862 dan dimakamkan di Kelurahan Sungai Jingah Banjarmasin Utara. Dan ditempat tersebut dibangun Komplek pemakaman Pahlawan Nasional  dengan nama Komplek Makam Pangeran Antasari, ditempat tersebut juga terdapat makam Ratu Antasari yang merupakan isteri Pangeran Antasari serta makam Pahlawan lainnya seperti Panglima Batur yaitu panglima perang pengikut setia Pangeran Antasari, Hasanuddun HM ( Hasanuddin bin Haji Madjedi ) yaitu pahlawan Ampera didaerah ini seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang wafat tahun 1966.

Masjid Jami Banjarmasin

Masjid Jami

 
Sebagai salah satu yang tertua di Banjar­masin, Masjid Jami Sungai Jingah menjadi pu­sat kegiatan Islam di Banjarmasin. Bangunan masjid memiliki arsitektur campuran sehingga menyerupai masjid yang terdapat di Pulau Jawa.
Karena sebagai pusat ke­giatan umat Islam Kalsel dan Ban­jarmasin, tak jarang para pejabat dan tokoh masyarakat Kalsel memilih Shalat Jumat dan Idul Fitri di masjid yang berdaya tampung mencapai lima ribu orang ini. Selain itu masjid yang awalnya berdiri di tepi Sungai Martapura ini juga pernah dikunjungi tokoh Islam nasional seperti Muhammad Natsir dan Buya Hamka.
Salah satu ciri khas kegiatan di Masjid Jami, selama Ramadhan Shalat Tarawih dilakukan sama seperti di Masjidil Haram Mekah. Shalat Tarawih 20 rakaat, dan merampungkan satu juz Alquran tiap malamnya.

Aplinet

Menurut pendapat saya dengan adanya Aplinet ini sangat membantu saya dalam hal-hal informatika, saya mendapatkan banyak tambahan ilimu, dari membuat blog sampai ajar-mengajar menggunakan web cam, jujur saja ini baru pertama kali saya membuat blog, otomatis ini pertama kali juga saya membuat sebuah posting. Sampai disini saya sudah kehabisan kata-kata untuk di posting.
Sekian dulu dan terimakasih.
hahahahahahaha

Asal Sekolah


SMKN 5 Banjarmasin, disana lah saya pernah menuntut ilmu, pada tahun 2005 saya menuntut ilmu di SMKN5 B anjarmasin..
Sekolah tersebut terletak di daerah Teluk Dalam berdekatan dengan pelabuhan Trisakti, saya mengambil jurusan teknik mesin otomotif. Dan pada tahun 2008 saya lulus dari SMKN 5 Banjarmasin.
Sekian & Terima Kasih

Asal Nama Banjarmasin

Asal Nama

Asal mula nama Kota Banjarmasin berasal dari sejarah panjang Kota Banjarmasin. Pada saat itu dikenal nama Istilah Banjarmasih. Sebutan ini diambil dari nama salah seoarang Patih yang sangat berjasa dalam pendirian Kerajaan Banjar, yaitu Patih Masih, yang berasal dari Desa Oloh Masih yang dalam bahasa Ngaju berarti orang Melayu atau Kampung Orang Melayu. Desa Oloh Masih inilah yang kemudian menjadi Kampung Banjarmasih.

Patih Masih bersama dengan beberapa Patih lainnya sepakat mengangkat Pangeran Samudera mejadi Raja. Pangeran Semudera ini adalah seorang Putera Kerajaan Daha  yang terbuang dan mengasingkan diri di desa Oloh Masih. Sejak itu terbentuklah kerajaan Banjar. Pangeran Samudera kemudian menaklukkan Muara Bahan dan kerajaan kecil lainnya serta jalur-jalur sungai sebagai pusat perdagangan pada waktu itu.

Kemajuan kerajaan Banjar ini tentu saja mengusik kekuasaan Pangeran Tumenggung, raja Daha yang juga Paman dari Pangeran Samudera. Sehingga terjadi penyerbuan oleh Daha. Peperangan yang berlarut-larut  menyebabkan Pangeran Samudera terdesak, dan meminta Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di Nusantara. Demak bersedia membantu kerajaan Banjar, dengan syarat raja dan rakyatnya masuk Islam. Pengeran Samudera setuju dan tentara Demak datang bersama Khatib Dayan yang kemudian mengislamkan rakyat Banjar. Sejak itu Pangeran Samudera berganti nama menjadi Sultan Suriansyah.

Dengan bantuan Demak, Banjar menyerbu Daha dan mengalahkannya. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 24 Desember 1526, sehingga tanggal tersebut dijadikan sebagai :
  • Hari kemenangan Pangeran Samudera, dan cikal bakal Kerajaan Islam Banjar
  • Penyerahan kerajaan Daha kepada kerajaan Banjar.
  • Hari Jadi Kota Bandjarmasih sebagai ibukota kerajaan baru yang menguasai sungai dan daratan Kalimantan Selatan.
Sampai dengan tahun 1664 surat-surat dari Belanda ke Indonesia untuk kerajaan Banjarmasin masih menyebut Kerajaan Banjarmasin dalam ucapan Belanda “Bandzermash”. Setelah tahun 1664 sebutan itu berubah menjadi Bandjarmassin, dan pertengahan abad 19, sejak jaman jepang kembali disebut  Bandjarmasin atau dalam ejaan baru bahas Indonesia menjadi Banjarmasin.

Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas diambil dari nama pulau Tatas yaitu delta yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah yang dahulu sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda